Access over 20 million homework & study documents

personal_finance Services offered by Bank

Content type
User Generated
Type
Study Guide
Rating
Showing Page:
1/62
1
Artikel Personal Finance Kontan
-Asuransi-
Memilih Asuransi Kesehatan
Sedia payung sebelum sakit datang
Oleh Titis Nurdiana, Sanny Cicilia - Rabu, 22 September 2010 | 22:41 WIB
SAKIT itu mahal. Fakta ini jelas tak terbantahkan. Selain menghabiskan harta,
sakit juga mengurangi kesejahteraan dan kebahagiaan. Apa enaknya kaya raya
tapi sakit-sakitan?
Omong-omong, apa hubungannya sakit dengan perencanaan keuangan? Pepatah
bilang, sedia payung sebelum hujan. Nah, demi menghadapi masa sakit yang bisa
datang kapan saja, merencanakan biaya kesehatan, terutama di masa pensiun, jelas
mutlak diperlukan.
Pendek kata, kesehatan terjaga keluarga aman sentosa adalah dambaan setiap insan. Oleh sebab itu, kita harus
jauh-jauh menyiapkan perlindungan kesehatan bagi keluarga.
Tentu saja, cara paling mudah dan murah menjaga kesehatan adalah berolahraga serta bergaya hidup sehat.
Namun, kita sering melupakan hal sepele itu karena kesibukan sehari-hari. Walhasil, sakit selalu menjelang
dan kita harus mengeluarkan banyak biaya pengobatan.
Di sinilah pentingnya merencanakan dan menyiapkan biaya kesehatan. Maklum, biaya mahal pengobatan
gampang menggerus duit kita, bahkan bisa menghabiskan seluruh harta benda kita. "Makanya, semua orang
membutuhkan perlindungan kesehatan, tanpa terkecuali," tandas Ligwina Poerwo Hananto, Chief Executive
Officer Quantum Magna Financial.
Wajib memiliki
Salah satu cara paling gampang mengantisipasi kebutuhan besar biaya perawatan adalah melalui asuransi
kesehatan. Bahkan, dalam perencanaan keuangan, asuransi kesehatan menjadi menu wajib, selain asuransi
jiwa, perlindungan penyakit kritis, dan asuransi kecelakaan. "Ini harus dimiliki semua orang," imbuh Prita
Hapsari Ghozie, Chief Financial Planner dari Zap Finance.
Jika penghasilan Anda murni dari bisnis sendiri, tak ada salahnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk
membeli asuransi kesehatan ini. Jika Anda pegawai dan perusahaan tempat Anda bekerja sudah menanggung
biaya kesehatan, ada baiknya pula tetap mengambil asuransi kesehatan bila dirasa masih kurang.
Saran para perencana keuangan, pertama, sebelum memilih asuransi kesehatan, Anda sebaiknya mengetahui
rekam jejak kesehatan keluarga. Pengetahuan ini berguna untuk memastikan ada tidaknya penyakit bersifat
menurun, seperti kencing manis atau diabetes, tekanan darah tinggi, dan jantung.
Jika Anda berasal dari keluarga yang memiliki penyakit keturunan itu, asuransi kesehatan atau asuransi jiwa
dengan tambahan benefit perlindungan atas risiko penyakit-penyakit tersebut bisa menjadi pilihan. Istilah
dalam industri asuransi adalah critical illness. Saran para perencana keuangan, belilah polis dengan
perlindungan penyakit yang paling lengkap.

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
2/62
2
Kedua, cobalah menghitung biaya apabila Anda terkena penyakit-penyakit tersebut sekarang. Dengan
perhitungan tersebut, Anda akan mendapatkan angka yang pasti dan mendekati kebutuhan sesungguhnya.
Setiap tahun lakukan perhitungan ulang, karena biaya rumahsakit meningkat sesuai inflasi.
Ketiga, ketika Anda membeli asuransi kesehatan, lakukan riset tentang perusahaan asuransi yang baik dan
cepat dalam hal pembayaran klaim. Ini berguna untuk mengetahui kualitas pelayanan rumahsakit jika kelak
Anda dirawat di sana. Maklum, meski ada larangan membeda-bedakan pelayanan bagi para pasien, praktik di
lapangan menunjukkan bahwa rumahsakit acap "ogah-ogahan" melayani para nasabah asuransi kesehatan dari
perusahaan asuransi yang lelet membayar klaim atau bermasalah.
Keempat, pilihlah asuransi kesehatan dengan sistem klaim kartu, bukan reimbursement alias ditagih
belakangan. Sebab, si tertanggung bisa langsung dilayani hanya dengan menunjukkan kartu kepesertaan.
"Sistem kartu ini juga berguna jika tertanggung tidak memegang dana tunai," kata Wina.
Kelima, pilihlah asuransi kesehatan yang minimal memiliki fasilitas santunan rawat inap. Syukur-syukur kita
bisa menentukan kelas ruangan inap sesuai kemampuan dan keinginan kita. Wina menyarankan agar kita
memilih asuransi dengan plafon per sakit, bukan plafon per tindakan. Dengan begini, pertanggungan lebih
praktis.
Terakhir atau keenam, Prita dan Wina sepakat, asuransi kesehatan sebaiknya tidak dipadukan dengan asuransi
jiwa atau investasi. Bukan hanya hasilnya kurang maksimal, tarif polis pun bisa lebih mahal, sehingga malah
tidak optimal melindungi kesehatan kita.
Supaya pembayaran premi terasa enteng, Wina menyarankan sumber pembayarannya dari bonus tahunan atau
tunjangan hari raya. "Lebih baik jika Anda memperhatikan kapan akan menerima THR atau bonus untuk
bayar-bayar asuransi ini," kata dia. Jika Anda pekerja paruh waktu, pengumpulan uang kas di satu rekening
terpisah bisa menjadi solusi.
Meski sudah mengantongi polis asuransi kesehatan, Anda juga harus menyiapkan dana cadangan kesehatan.
Sebab, sebagian besar asuransi kesehatan hanya menanggung biaya rawat inap, bukan rawat jalan. "Idealnya,
seseorang menyisihkan dana sebanyak antara 2,5% sampai 5% dari penghasilannya untuk tabungan kesehatan
ini," kata Prita.
(Diambil dari tulisan Edisi Khusus KONTAN Mei 2010)
BERINVESTASI DI UNIT LINK
Pelajari risiko unit link, lalu ambil keuntungan investasinya (1)
Oleh Dikky Setiawan, Raymond Reynaldi - Jumat, 11 Februari 2011 | 17:09 WIB
JAKARTA. Suatu hari di 2008, Firman Kurniawan, seorang pegawai
swasta di Jakarta tiba-tiba terkulai lemas. Dia tidak percaya, investasi
sebesar Rp 100 juta yang dibenamkan di unitlink dana saham terbitan
sebuah perusahaan asuransi di Jakarta merosot tajam.
Pemicunya, saat itu harga saham yang biasa menjadi lahan
penempatan portofolio investasinya di unitlink menukik drastis.
Jika Anda baru berniat berinvestasi di unitlink, ada baiknya
mempertimbangkan matang-matang dalam memilih produk asuransi
berlabel unitlink.

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
3/62

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
End of Preview - Want to read all 62 pages?
Access Now
Unformatted Attachment Preview
Artikel Personal Finance Kontan -Asuransi- Memilih Asuransi Kesehatan Sedia payung sebelum sakit datang Oleh Titis Nurdiana, Sanny Cicilia - Rabu, 22 September 2010 | 22:41 WIB SAKIT itu mahal. Fakta ini jelas tak terbantahkan. Selain menghabiskan harta, sakit juga mengurangi kesejahteraan dan kebahagiaan. Apa enaknya kaya raya tapi sakit-sakitan? Omong-omong, apa hubungannya sakit dengan perencanaan keuangan? Pepatah bilang, sedia payung sebelum hujan. Nah, demi menghadapi masa sakit yang bisa datang kapan saja, merencanakan biaya kesehatan, terutama di masa pensiun, jelas mutlak diperlukan. Pendek kata, kesehatan terjaga keluarga aman sentosa adalah dambaan setiap insan. Oleh sebab itu, kita harus jauh-jauh menyiapkan perlindungan kesehatan bagi keluarga. Tentu saja, cara paling mudah dan murah menjaga kesehatan adalah berolahraga serta bergaya hidup sehat. Namun, kita sering melupakan hal sepele itu karena kesibukan sehari-hari. Walhasil, sakit selalu menjelang dan kita harus mengeluarkan banyak biaya pengobatan. Di sinilah pentingnya merencanakan dan menyiapkan biaya kesehatan. Maklum, biaya mahal pengobatan gampang menggerus duit kita, bahkan bisa menghabiskan seluruh harta benda kita. "Makanya, semua orang membutuhkan perlindungan kesehatan, tanpa terkecuali," tandas Ligwina Poerwo Hananto, Chief Executive Officer Quantum Magna Financial. Wajib memiliki Salah satu cara paling gampang mengantisipasi kebutuhan besar biaya perawatan adalah melalui asuransi kesehatan ...
Purchase document to see full attachment
User generated content is uploaded by users for the purposes of learning and should be used following Studypool's honor code & terms of service.

Anonymous
I was having a hard time with this subject, and this was a great help.

Studypool
4.7
Trustpilot
4.5
Sitejabber
4.4