Access over 20 million homework & study documents

Spanish Conquest of the Philippines

Content type
User Generated
Type
Study Guide
Rating
Showing Page:
1/3
History
Seorang wanita usia lanjut datang ke dokter praktek dengan kontraktur dan nyeri pada
leher. Didapatkan riwayat bahwa dia mengalami ketidaknyamanan di daerah servikal atas selama
beberapa minggu ini, tetapi itu adalah kejang otot dan ketidakmampuan untuk meluruskan leher
yang mendorong nya untuk datang ke dokter. Dia telah mendapat pengobatan dhiatermy dan resep
relaxan otot dan analgesic dan disuruh kembali lagi seminggu setelahnya. Pengobatan cukup
efektif, namun meski obat bekerja segera/cepat , gejalanya muncul kembali dan jadi melemah. Dia
dianjurkan datang ke dokter bedah ortopedi , setelah melalui pemeriksaan dia diberi antibiotic
untuk 2 minggu dan harus memakai kolar servikak/kolar neck. Gejala berangsur-angsur mereda
dan dalam waktu 8 minggu dia mengatakan tidak lagi terasa nyeri ataupun kekakuan otot di
lehernya.
Pertanyaan
Apa nama kelainan pada kasus di atas?
Dari informasi yang diberikan, kondisi utama apa yang kamu pikirkan yang menjadi factor
kontribusi utama kelainan/penyakit pada pasien ?
Jelaskan anatomi servikal atas dan patologi di daerah ini yang mungkin mengakibatkan
masalah tersebut !
Diskusikan dasar pemikiran untuk pengobatan yang diresepkan oleh masing-masing
dokter !
Apa saja faktor penyebab lain yang menyebabkan kelainan ini dan bagaimana mungkin
masing-masing menjadi pengobatan yang efektif ?
Diskusi
Kelainan ini dikenal dengan torticollis atau wryneck (tort = membelit ; colli= leher). Hal
ini dapat diakibatkan oleh beberapa kondisi. Pada kasus ini berhubungan dengan proses inflamasi
pada upper servikal vertebrae, atlas (servikal 1) dan axis (servikal 2), yang menjadi dasar penyebab
spasme otot.
Atlasnya ada kelainan, tidak mempunyai badannya ataupun prosesus spinosus. Yang
tersusun dari dua massa lateral yang dihubungkan oleh arkus anterior dan arkus posterior. Massa

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
2/3
artikular lateral dengan kondilus oksipital dari tengkorak di atasnya dan dengan fasets artikular
dari axis bagian bawah. Prosesus transverses memanjang ke arah lateral dari masing-masing masa
lateral ; masing-masing prosesus ada foramen transversarium untuk mentransmisikan arteri
vertebra ke cranial cavity. Di arkus anterior ada tekanan di permuaan posterior, disebut fovea
dentis, yang berfungsi sebagai tempat dens axis. Ligamentum transversum memanjang diantara
permukaan dalam pada massa lateral dan mempertahankan posisi dens axis terhadap fovea dentis.
Sendi ini memungkinkan gerakan memutar di sekitar vertical axis melalui pusat dari dens, yang
disebut axis atau epistropheus yang berate pivot.
Axis yang disebutkan di atas ada beberapa karakteristik yang khas. Bagian axis inferior
hamper sama dengan tulang cervical vertebrae yang lain. Secara embriologi, dens biasanya timbul
pada pusat tulang atlas, namun kemudian terpisah dan mulai bergabung ke arah superior axis.
Ujung dens menempel pada sisi anterior foramen magnum oleh ligament apical, juga menempel
pada sisi lateral foramen magnum lewat ligament alar. Axis mempunyai artikulari surface untuk
atlas dan C3, di pusatnya ada prosesus spinosus bifid, dan di prosesus transversus terdapat foramen
transversarium.
Rectus capitis lateral dan oblik kapiti superior (otot) mengaitkan bagian superior prosesus
transverses atlas. Rectus kapitis anterior sudah menjadi bagian dari lengkung anterior pada tulang
vertebra, dan rectus kapitis posterior minor sudah menjadi lengkung posterior. Otot kecil ini
berpengaruh untuk mempertahankan posrut dan pergerakan kepala. Otot lai yang menempel pada
tulang atlas atau axis, yaitu : otot levator scapulae, m.scalenus medius, m.splenius services,
m.rectus capitis posterior major, dam m.trapezius lewat ligamentum nuchae.
Torticollis akut yang terlihat pada pasien kebanyakan ditemukan pada orang dewasa dengan
tanda-tanda spasme otot yang disertai inflamasi atau infeksi seprti ; TB spine (), atau osteitis
piogen. Kondisi ini sedikit ditemukan pada anak kecil, dan ketika diobservasi ada kaitannya
dengan trauma leher atau proses infeksi pada dinding nasofaring posterior (lihat kasus 7-10).
Berdasar Crabbe5, mekanisme inflamasi dari ligament khusunnya pada ligamentum transversum
yang memungkinkan subluksasi pada satu vertebra dengan vertebra lain. Sebagaimana diketahui
di atas, inflamasi juga berada di sekitar otot yang menghasilkan nyeri. Pengobatannya :
1. Analgesic untuk mengurangi nyeri

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
3/3

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Unformatted Attachment Preview
History Seorang wanita usia lanjut datang ke dokter praktek dengan kontraktur dan nyeri pada leher. Didapatkan riwayat bahwa dia mengalami ketidaknyamanan di daerah servikal atas selama beberapa minggu ini, tetapi itu adalah kejang otot dan ketidakmampuan untuk meluruskan leher yang mendorong nya untuk datang ke dokter. Dia telah mendapat pengobatan dhiatermy dan resep relaxan otot dan analgesic dan disuruh kembali lagi seminggu setelahnya. Pengobatan cukup efektif, namun meski obat bekerja segera/cepat , gejalanya muncul kembali dan jadi melemah. Dia dianjurkan datang ke dokter bedah ortopedi , setelah melalui pemeriksaan dia diberi antibiotic untuk 2 minggu dan harus memakai kolar servikak/kolar neck. Gejala berangsur-angsur mereda dan dalam waktu 8 minggu dia mengatakan tidak lagi terasa nyeri ataupun kekakuan otot di lehernya. Pertanyaan Apa nama kelainan pada kasus di atas? Dari ...
Purchase document to see full attachment
User generated content is uploaded by users for the purposes of learning and should be used following Studypool's honor code & terms of service.

Anonymous
Just what I needed…Fantastic!

Studypool
4.7
Trustpilot
4.5
Sitejabber
4.4

Similar Documents