Access over 20 million homework & study documents

ENSEFALITIS HERPES SIMPLEK

Content type
User Generated
Type
Study Guide
Rating
Showing Page:
1/21
Presentasi Kasus Kepada Yth
dr.Ivan Haria Chandra Bapak/Ibu ............
…………………
2012
ENSEFALITIS HERPES SIMPLEK
Pendahuluan
Infeksi herpes simplek pada susunan saraf pusat (SSP) merupakan infeksi
SSP yang paling berat dan sering berakibat fatal. Biasanya merupakan penyebab
non epidemik, sporadik ensefalitis fokal akut, angka kejadian di amerika serikat 1
dalam 250.000-500.000 per tahun
1,2
. Virus herpes simplex ( HSV), terdiri dari 2
tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2, HSV tipe 1 infeksi virus masuk melalui
oral, menyebabkan ensefalitis pada anak dan orang dewasa, HSV tipe 2
menyebabkan infeksi pada neonatus ditularkan oleh ibu, melalui kontak dengan
lesi-lesi herpetik pada jalan lahir
3
. Berdasarkan penelitian serologis, sekitar
sepertiga dari kasus-kasus ini primer disebabkan oleh infeksi HSV-1 dan dua
pertiga hasil dari reaktivasi virus. Dalam 19 penelitian pada model hewan telah
menunjukkan reaktivasi HSV laten dari trigeminal ganglia dengan transportasi
virus di sepanjang Traktus olfaktorius ke otak. Patogenesis HSV ensefalitis pada
manusia belum diketahui. Kemungkinan reaktivasi virus laten dalam jaringan otak
belum dapat disingkirkan.
5
Herpes simplek adalah tipe encephalitis yang paling sering ditemukan dan
dengan angka mortalitas yang paling tinggi, diperkirakan 2-3 kasus dalam 1 juta
orang, 95% kasus herpes encephalitis disebabkan oleh HSV tipe I. Tanpa
perawatan, ensefalitis herpes simpleks (EHS) memiliki angka mortaliti spontan
70%
4,5
Sejak era pendeteksian DNA HSV menggunakan Polymerase Chain
Reaction (PCR), penelitian menunjukkan peningkatan bukti lebih luas secara
klinik dan progresivitas penyakit pada anak-anak dibanding sebelumya.
6,7
1

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
2/21
Kasus
Seorang anak Laki-laki, G, berumur 4 bulan, dirawat di IRNA D RSUP Dr. M.
Djamil selama 24 hari (dari tanggal 2 juli sampai 26 Juli 2011), MR 745944.
ANAMNESIS (Alloanamnesis didapatkan dari ibu kandung)
Keluhan utama : Kejang berulang sejak 4 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarangan
Demam sejak 4 hari yang lalu, tinggi hilang timbul, tidak menggigil, tidak
berkeringat. Kejang berulang sejak 4 hari yang lalu, frekuensi 2-3 kali sehari,
lama kejang 3 sampai 5 menit /kali, jarak antara kejang 2-3 jam, kejang seluruh
tubuh, mata melihat ke atas, anak tidak sadar setelah kejang ke-8 1 hari yang lalu,
ini merupakan kejang yang pertama kalinya. Muntah 3 hari yang lalu frekuensi
3x. jumlah + 4 sendok makan-1/4 gelas/kali, berisi susu, tidak menyemprot.
Berak-berak encer sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 3-6x/hari, jumlah +2-3 sendok
makan, berlendir tidak berdarah, batuk pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada.
Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita batuk-batuk
lama tidak ada. Riwayat ganti susu formula tidak ada anak hanya diberi ASI sejak
lahir. Anak kurang mau makan sejak sakit, anak tetap menyusu kuat ke ibu, oralit
belum dicoba, berat badan terakhir 6.5 kg, ditimbang 2 minggu yang lalu. Buang
air kecil jumlah dan warna biasa, terakhir 3 jam yang lalu. Anak telah berobat ke
RSUD Solok 1 hari yang lalu, diberi terapi KAEN 1B 7 tts/i, kloramfenikol
4x120mg/IV, luminal 2x14 mg PO, cotrimosazol 2xcth ½, ibuprofen 3xcth ½,
kemudian pasien dirujuk ke RSUP M.Djamil dengan keterangan Peningkatan TIK
e.c?.
Riwayat penyakit dahulu, tidak pernah menderita kejang dengan atau
tanpa demam sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga, tidak ada anggota keluarga
yang menderita kejang dengan atau tanpa demam.
Riwayat kehamilan dan persalinan, pasien merupakan anak tiga dari tiga
orang bersaudara, lahir spontan, cukup bulan, ditolong bidan, berat badan lahir
2

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
3/21

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
End of Preview - Want to read all 21 pages?
Access Now
Unformatted Attachment Preview
Presentasi Kasus Kepada Yth dr.Ivan Haria Chandra Bapak/Ibu ............??????? 2012 ENSEFALITIS HERPES SIMPLEK Pendahuluan Infeksi herpes simplek pada susunan saraf pusat (SSP) merupakan infeksi SSP yang paling berat dan sering berakibat fatal. Biasanya merupakan penyebab non epidemik, sporadik ensefalitis fokal akut, angka kejadian di amerika serikat 1 dalam 250.000-500.000 per tahun 1,2 . Virus herpes simplex ( HSV), terdiri dari 2 tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2, HSV tipe 1 infeksi virus masuk melalui oral, menyebabkan ensefalitis pada anak dan orang dewasa, HSV tipe 2 menyebabkan infeksi pada neonatus ditularkan oleh ibu, melalui kontak dengan lesi-lesi herpetik pada jalan lahir 3. Berdasarkan penelitian serologis, sekitar sepertiga dari kasus-kasus ini primer disebabkan oleh infeksi HSV-1 dan dua pertiga hasil dari reaktivasi virus. Dalam 19 penelitian pada model hewan telah menunjukkan reaktivasi HSV laten dari trigeminal ganglia dengan transportasi virus di sepanjang Traktus olfaktorius ke otak. Patogenesis HSV ensefalitis pada manusia belum diketahui. Kemungkinan reaktivasi virus laten dalam jaringan otak belum dapat disingkirkan.5 Herpes simplek adalah tipe encephalitis yang paling sering ditemukan dan dengan angka mortalitas yang paling tinggi, diperkirakan 2-3 kasus dalam 1 juta orang, 95% kasus herpes encephalitis disebabkan oleh HSV tipe I. Tanpa perawatan, ensefalitis herpes simpleks (EHS) memiliki angka mortaliti spontan 70% 4,5 Sejak era pe ...
Purchase document to see full attachment
User generated content is uploaded by users for the purposes of learning and should be used following Studypool's honor code & terms of service.

Anonymous
Excellent! Definitely coming back for more study materials.

Studypool
4.7
Trustpilot
4.5
Sitejabber
4.4

Similar Documents