Access over 20 million homework & study documents

Refleksi Kasus Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Content type
User Generated
Type
Study Guide
Rating
Showing Page:
1/21
Laboratorium/SMF Refleksi Kasus
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD AW Sjahranie
PITIRIASIS ROSEA
Oleh :
Okki Masitah S N 0708015043
Pembimbing :
dr. Agnes Kartini, Sp. KK
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD AW Sjahranie
Samarinda
2013
\
BAB I
1

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
2/21
PENDAHULUAN
Pitiriasis rosea sering ditemukan, merupakan eksantema akut yang belum
diketahui etiologinya.Virus dan bakteri diduga sebagai penyebabnya, namun
jawaban pasti belum dapat ditemukan. Pitiriasis rosea biasanya memnyerang pada
anak-anak dan dewasa muda. Hal ini ditandai dengan sebuah lesi primer berupa
herald patch, diikuti dengan perkembangannya menjadi ruam papulosquamous
difuse. Herald Patch sering salah didiagnosis sebagai eksema. Pitiriasis rosea sulit
untuk diidentifikasi sampai munculnya karakteristik lesi sekunder yang lebih kecil
yang mengikuti Langer’s lines (garis lipatan kulit).
1
Predileksi tempat yang paling banyak ditemukan yaitu pada batang tubuh,
kemudian juga di lengan atas dan paha atas. Beberapa kasus menunjukkan lesi
menyebar hingga ke leher, aksila dan sela paha. Namun jarang menyebar hingga
ke wajah, lengan bawah dan tungkai bawah. Penyebaran lesi pada batang tubuh
sumbu panjangnya mengikuti garis lipatan kulit, pada daerah punggung lesi
tersebar membentuk gambaran pohon natal yang terbalik (inverted christmas tree
appearance) atau huruf V terbalik, sedangkan pada daerah dada dan perut
penyebaran lesi membentuk huruf V. Lesi kulit ini dapat menghilang secara
spontan dalam waktu 3-8 minggu, namun ada juga yang bertahan hingga 3-5
bulan, dan biasanya tidak ada keluhan dari penderita kecuali gatal ringan sampai
sedang.
1,2,3,4
Pitiriasis rosea memiliki berbagai macam varian, dapat dibedakan
berdasarkan predileksi tempatnya serta efloresensi yang dominan, contohnya
pitiriasis rosea inversa, giganta, irritate, vesicular, papular dan lain sebagainya.
Tidak ada tes laboratorium yang menunjang diagnosa pitiriasis rosea. Pemeriksaan
laboratorium yang biasa dilakukan bertujuan untuk menyingkirkan diagnosa
banding sifilis sekunder karena keduanya cukup sulit untuk dibedakan terutama
pada tipe pitiriasis rosea yang atipikal (tidak khas).
1,4
2

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
3/21

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
End of Preview - Want to read all 21 pages?
Access Now
Unformatted Attachment Preview
Laboratorium/SMF Refleksi Kasus Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman RSUD AW Sjahranie PITIRIASIS ROSEA Oleh : Okki Masitah S N 0708015043 Pembimbing : dr. Agnes Kartini, Sp. KK Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman RSUD AW Sjahranie Samarinda 2013 \ BAB I PENDAHULUAN Pitiriasis rosea sering ditemukan, merupakan eksantema akut yang belum diketahui etiologinya.Virus dan bakteri diduga sebagai penyebabnya, namun jawaban pasti belum dapat ditemukan. Pitiriasis rosea biasanya memnyerang pada anak-anak dan dewasa muda. Hal ini ditandai dengan sebuah lesi primer berupa herald patch, diikuti dengan perkembangannya menjadi ruam papulosquamous difuse. Herald Patch sering salah didiagnosis sebagai eksema. Pitiriasis rosea sulit untuk diidentifikasi sampai munculnya karakteristik lesi sekunder yang lebih kecil yang mengikuti Langer's lines (garis lipatan kulit).1 Predileksi tempat yang paling banyak ditemukan yaitu pada batang tubuh, kemudian juga di lengan atas dan paha atas. Beberapa kasus menunjukkan lesi menyebar hingga ke leher, aksila dan sela paha. Namun jarang menyebar hingga ke wajah, lengan bawah dan tungkai bawah. Penyebaran lesi pada batang tubuh sumbu panjangnya mengikuti garis lipatan kulit, pada daerah punggung lesi tersebar membentuk gambaran pohon natal yang terbalik (inverted christmas tree appearanc ...
Purchase document to see full attachment
User generated content is uploaded by users for the purposes of learning and should be used following Studypool's honor code & terms of service.

Anonymous
Great content here. Definitely a returning customer.

Studypool
4.7
Trustpilot
4.5
Sitejabber
4.4