Access over 20 million homework & study documents

STUDI KASUS

Content type
User Generated
Type
Study Guide
Rating
Showing Page:
1/8
STUDI KASUS
Sistem informasi manajemen rumah sakit atau lebih sering di dengar
dengan istilah billing sistem merupakan sebuah sistem informasi yang untuk
mengelola informasi yang diperlukan dalam suatu rumah sakit. Kali ini saya akan
menampilkan contoh dari sistem informasi manajemen rumah sakit Dr.Haryoto
lumajang tepatnya pada sub bag pendaftaran rawat jalan. Berikut adalah SOP dari
sub bag sistem penerimaan registrasi rawat jalan:
Pasien baru:
1) Petugas pendaftaran menanyakan identitas diri pasien (KTP,SIM,KK,dll)
2) Petugas pendaftaran melakukan wawancara sekaligus entry data sosial
pasien pada sistem komputerisasi rawat jalan.
3) Petugas pendaftaran entry nama dokter, ket.rujukan bila pasien rujukan,
biaya karcis, poli yang dituju, dan cara bayar pasien (umum, askes,
jamkesmas, kampersal, jamkesda, karyawan,uks, PT.KAI)
4) Print out lembar pendaftaran pasien
5) Membuat kartu identitas berobat untuk pasien dan menyerahkan kepada
pasien beserta print out lembar pendaftaran pasien.
6) Pasien di persilahkan menunggu diruang tunggu di depan poli yang dituju
Pasien lama:
A. Pasien yang sudah pernah berobat dan membawa kartu berobat (KIB):
1) Petugas pendaftaran menanyakan pasien yang periksa dan meminta
kartu identitas berobat.
2) Petugas pendaftaran meng-entry nomer RM pasien dan poli yang
dituju pada billing pendaftaran pasien rawat jalan
3) Print out lembar pendaftaran pasien kemudian diserahkan kepada
pasien setelah pasien membayar karcis
4) Pasien dipersilahkan menunggu diruang tunggu didepan poli yang
dituju
B. Pasien yang sudah pernah berobat ke Rumah Sakit dan tidak membawa
KIB:
1) Petugas pendaftaran menanyakan pasien yang periksa dan meminta
kartu identitas berobat
2) Bila pasien tidak membawa KIB, maka petugas pendaftaran mencari
data pasien dibilling pendaftaran sesuai dengan nama pasien pada
waktu pertama kali daftar untuk mencari nomor rekam medis nya.
3) Petugas pendaftaran meng-entry nomer RM pasien dan poli yang
dituju pada billing pendaftaran pasien rawat jalan.
4) Membuat KIB baru jika kartu hilang sesuai nomor rekam medis
tersebut.

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
2/8
5) Print out lembar pendaftaran pasien kemudian diserahkan kepada
pasien setelah pasien membayar karcis
6) Pasien dipersilahkan menunggu diruang tunggu didepan poli yang
dituju.
Analisis fungsional sistem diatas :
a) Sistem dapat mencatat pendaftaran pasien rawat jalan (pasien baru)
b) Sistem dapat melakukan pencarian data pasien yang telah tersimpan ke
data base
c) Sistem dapat mencatat data pasien berobat ke poli (pasien baru dan lama)
d) Sistem bisa mencetak karcis
e) Sistem bisa mencetak KIB
f) Sistem bisa membuat laporan dari data base
Analisi non-fungsional sistem diatas:
a) Sistem bisa diakses hanya orang yang berhak (petugas melakukan login
terlebih dahulu)
b) Sistem seharusnya memiliki field nama wali, sehingga memudahkan
petugas mengidentifikasi pasien, untuk mencegah redudancy data
c) Sistem seharusnya memiliki warning sistem, jika di duga ada kesamaan
data untuk mengurangi angka redudancy
d) Sistem harus memiliki timer record, yg merekam aktifitas/tugas tiap
petugas guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Permasalahan yang terjadi :
1) Pada saat penginputan data pasien baru, tidak ada field wali,
sehingga pada saat pasien datang kembali berobat, kebanyakan
pasien mengaku sebagai pasien baru karena pasien lupa membawa
KIB, alhasil banyak terdapat nama orang dengan tempat tinggal
yang sama, atau dengan kata lain telah terjadi redudancy data.
2) Pada billing seharusnya ada semacam warning sistem jadi tidak
akan mungkin ada nama yang sama, dengan alamat yang sama dan
orang tua/wali yang sama.
3) Pada pendaftaran field inputan dokter, petugas pendaftaran harus
menginput manual dokter dokter yang akan dituju oleh pasien.
Sebaiknya field field itu tak perlu ada, jika pasien menuju poli THT
maka jelas dokter THT itu sendiri yang akan memeriksanya,

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
Showing Page:
3/8

Sign up to view the full document!

lock_open Sign Up
End of Preview - Want to read all 8 pages?
Access Now
Unformatted Attachment Preview
STUDI KASUS Sistem informasi manajemen rumah sakit atau lebih sering di dengar dengan istilah billing sistem merupakan sebuah sistem informasi yang untuk mengelola informasi yang diperlukan dalam suatu rumah sakit. Kali ini saya akan menampilkan contoh dari sistem informasi manajemen rumah sakit Dr.Haryoto lumajang tepatnya pada sub bag pendaftaran rawat jalan. Berikut adalah SOP dari sub bag sistem penerimaan registrasi rawat jalan: Pasien baru: 1) Petugas pendaftaran menanyakan identitas diri pasien (KTP,SIM,KK,dll) 2) Petugas pendaftaran melakukan wawancara sekaligus entry data sosial pasien pada sistem komputerisasi rawat jalan. 3) Petugas pendaftaran entry nama dokter, ket.rujukan bila pasien rujukan, biaya karcis, poli yang dituju, dan cara bayar pasien (umum, askes, jamkesmas, kampersal, jamkesda, karyawan,uks, PT.KAI) 4) Print out lembar pendaftaran pasien 5) Membuat kartu identitas berobat untuk pasien dan menyerahkan kepada pasien beserta print out lembar pendaftaran pasien. 6) Pasien di persilahkan menunggu diruang tunggu di depan poli yang dituju Pasien lama: A. Pasien yang sudah pernah berobat dan membawa kartu berobat (KIB): 1) Petugas pendaftaran menanyakan pasien yang periksa dan meminta kartu identitas berobat. 2) Petugas pendaftaran meng-entry nomer RM pasien dan poli yang dituju pada billing pendaftaran pasien rawat jalan 3) Print out lembar pendaftaran pasien kemudian diserahkan kepada pasien setelah pasien membayar karcis 4) Pasien dipersilahkan menunggu ...
Purchase document to see full attachment
User generated content is uploaded by users for the purposes of learning and should be used following Studypool's honor code & terms of service.

Anonymous
Super useful! Studypool never disappoints.

Studypool
4.7
Trustpilot
4.5
Sitejabber
4.4